Sabtu, 02 Januari 2016

Nabi dan Buah Anggur Pemberian Lelaki Miskin

SUATU hari seorang lelaki miskin membawa segenggam buah anggur untuk Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah. Lelaki ini sangat bersemangat memberikan hadiah untuk Nabi). Dia menyimpan anggur di samping Nabi dan mengatakan, “Wahai Rasulllah, terimalah hadiah kecil ini dariku.”
Wajahnya berseri-seri dengan kebahagiaan saat ia menawarkan hadiah kecilnya itu. Jelas sekali bahwa ia sangat mencintai Nabi.
Nabi SAW mengucapkan terima kasih dengan khidmat. Nabi mengambil satu buah anggur dan kemudian memakannya.
Para sahabat yang sedang bersamanya menatapnya penuh harap. Di luar dugaan semua orang, ketika anggur yang satu habis, Nabi kembali memakan anggur lainnya, tanpa menawarkannya kepada para sahabat.
Perlahan Nabi selesai makan anggur tersebut. Sendirian saja. Ia sama sekali tidak menawarkan anggur-anggur itu untuk siapa pun yang hadir.
Orang miskin yang membawa anggur itu sangat senang dan akhirnya pamit.
Namun, para sahabat Nabi yang bersamanya sebenarnya sedang bertanya-tanya. Biasanya Nabi akan membagi apapun kepada orang yang tengah bersamanya. Dia akan menawarkan mereka apa pun yang ia diberi dan mereka akan makan bersama-sama.
Biasanya ia akan mulai pertama, sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah memberinya hadiah. Namun setelah itu, dia akan menawarkan kepada orang lain.
Kali ini jelas berbeda. Tanpa menawarkan kepada siapa pun, Nabi memakan anggur-anggur itu sendiri.
Salah satu sahabat bertanya dengan hormat, “Wahai Rasulullah! Kenapa kaumakan semua buah anggur itu sendiriam dan sama sekali tidak menawarkan untuk salah satu dari kami?”
Nabi tersenyum dan berkata, “Aku makan semua buah anggur sendiri karena buah anggur itu masam.
“Jika aku akan menawarkannya kepada kalian, aku khawatir jika kalian memakannya, wajah kalian akan menampakkan ekspresi tidak suka pada buah anggur tersebut. Itu akan menyakiti perasaannya.
“Jadi kupikir, lebih baik aku makan semuanya dan menyenangkan si pemberi. Aku tidak ingin menyakiti perasaan orang yang miskin itu.” 

Sumber : islampos.com

Senin, 28 Desember 2015

Kisah Inspiratif: KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN?

Kenalan saya seorang perencana keuangan di Jakarta punya banyak klien dari kalangan artis, dia cerita waktu itu pernah dicurhati seorang artis yang tiap hari nongol di tv, terkenal dimana-mana, tapi buat bayar cicilan mobil 5 juta saja tidak punya.. Gaya hidup akhirnya meremukkan hidupnya.

Saya pernah kenal seorang presenter TV nasional, kalo sedang tampil rapi pakai jas rapi sekali, hanya sekali ketemu di seminar, dia minta nomer HP.
 Sebulan kemudian dia SMS..
"Mas, saya pinjam uangnya 1 juta bisa? Minggu depan saya kembalikan.."
Walaaah..

Tahun 2009 malah ada vokalis band terkenal, saya kenal sejak 2003 ketika dulu masih kerja di EO sering saya ketemu waktu saya jadi stage manager. Lagunya ngehits di semua radio, satu sore ngajak ketemu.. Ujung-ujungnya pinjam uang dengan alasan ini itu.. Dan sampai hari ini tidak pernah dikembalikan hingga tahun-tahun berlalu..

Kisah Ustad Luqmanul Hakim gak kalah unik, waktu masih kuliah S2 di Malaysia dia diundang makan di sebuah restoran mewah oleh salah satu kawannya. Ustad Luqman bahkan diminta memindahkan parkiran motor bututnya agar tidak menggangu pemandangan di halaman depannya. Usai makan, kawannya justru curhat dan minta nasehat, sambil menunjuk mobil mewah di halaman depan yang sudah 6 bulan cicilannya belum terbayar..

Betul kan, rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup, tapi TAK AKAN CUKUP untuk gaya hidup..

Kisah nyata sebaliknya dari Ustad Luqman,
Seorang ibu tua dengan kain jarik datang ke sebuah masjid usai jumatan, panitia dan takmir sedang berkumpul sambil duduk menghitung uang hasil infak jamaah hari itu. Ketika ibu itu datang dengan baju sangat biasa dan berkain jarik, salah seorang dari mereka berdiri, mendekati ibu itu sambil berkata, "maaf bu, disini tidak menerima sumbangan.."
Ibu itu membuka lipatan kain jariknya, mengeluarkan uang berwarna merah, biru, merah, biru, merah, biru.. berlembar-lembar banyaknya, sambil berkata
"Maaf nak, saya mau ikut bersedekah untuk pembangunan masjid ini.. Ini uangnya mohon diterima.."
Seketika para takmir itu menunduk, tak ada yang berani memandang wajah ibu itu.. Salah tingkah dan menahan malu...

----------
Tulisan dari Ustad Salim A. Fillah ini juga menarik, menahan nafas membacanya..
Tertulis dalam bukunya "Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta"

"Suatu malam, Ustadz Muhammad Nazhif Masykur berkunjung ke rumah. Setelah membicarakan beberapa hal, beliau bercerita tentang tukang becak di sebuah kota di Jawa Timur"

Ustadz Salim melanjutkan, “Ini baru cerita, kata saya. Yang saya catat adalah, pernyataan misi hidup tukang becak itu, yakni:
(1) jangan pernah menyakiti
(2) hati-hati memberi makan istri."

“Antum pasti tanya,” kembali Salim melanjutkan ceritanya sembari menirukan kata-kata Ustadz Muhammad.
"Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?".
Saya juga takjub dan berulang kali berseru, “Subhanallah,” mendengar kisah hidup bapak berusia 55 tahun ini.

Tukang becak ini Hafidz Qira’at Sab’ah! Beliau menghafal Al-qur’an lengkap dengan tujuh lagu qira’at seperti saat ia diturunkan: qira’at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya.
Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.

Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.
Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.

Misalnya ada yang berkata, “Pak, terminal Rp 5.000 ya." Lalu dijawab,“Waduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak."
Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.
“Pak, terminal Rp 5.000 ya.” Jawabnya pasti OK. “Pak, terminal Rp 3.000 ya."
Jawabnya juga OK. Bahkan kalau,“Pak, terminal Rp 1.000 ya.” Jawabnya juga sama, OK.

Gusti Allah, manusia macam apa ini!

Kalimat kedua, hati-hati memberi makan istri. Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek. Istrinya berjualan gorengan. Stop! Jangan dikira beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, putra beliau dua orang. Hafidz Al-qur’an semua.

Salah satunya sudah menjadi dosen terkenal di perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Pejabat strategis di pemerintah. Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah. Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente diganti kaus oblong dan celana sederhana.

Ini adab, tata krama.

Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.

Menangis. Sang bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.

Ustadz Salim melanjutkan, “Waktu saya ceritakan ini pada istri di Gedung Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito keesokan harinya, kami menangis.

Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal."
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan "manusia langit" yang tidak kita kenal.

Oleh:
Ustadz Salim A.Fillah

-------------
Kawanku.. Hari terus berganti, matahari datang pagi ini, dan menghilang sore nanti..
Usia kita terus bertambah, tanpa sadar banyak hal yang begitu saja kita lewatkan hanya untuk mengejar dunia yang sementara..
Padahal esok pada waktunya, kita semua saat pulang ternyata hanya dibungkus kain kafan tak bersaku.. Tak ada bekal uang yang berlaku..

Semua harta yang selama ini kita kejar habis-habisan, ternyata semu belaka.. Pangkat, jabatan, kemewahan yang selama ini dibanggakan akan berakhir ditimbun tanah kuburan..

Banyak orang yang mengejar label kaya dengan menggadaikan dunianya, harga diri sudah musnah entah kemana..
Sementara, banyak orang yang diam-diam ternyata kaya raya, dan lebih suka mencari muka hanya pada Tuhannya..

Benar kata kawan saya Mas Arief Budiman..
ORANG KAYA adalah orang yang selalu merasa cukup, sehingga dia terus berbagi..

ORANG MISKIN adalah orang yang selalu merasa kurang, hingga dia terus meminta-minta...

Penulis
Saptuari Sugiharto

Sering dijadikan “Quote Sukses”, Pengusaha ini Ternyata Dulunya Berbisnis karena “Kepepet”

Pengusaha ini terkenal Nyentrik , kata-katanya Penuh Kharisma dan diluar “PAKEM” kebanyakan Orang..

Banyak orang tertegun ketika mendengarkan kata-kata beliau bila membahas tentang memulai dan membangun bisnis.

Ya dialah Bob Sadino atau yang sering disapa Om Bob.
Om Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha.
Bob Muda berwirausaha karena “kepepet”, selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.
Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.
Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.
Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu
setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu. Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.
Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai
modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki. Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan. Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang
penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang. Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob terampil dan menguasai bidangnya.
Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan professional. Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.
Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

Sumber : pengusahakampus.com

12 Tahun Jadi PNS, Akhirnya Pria Ini Pilih Resign dan Memilih Jadi Pengusaha

Hidup adalah pilihan, itulah yang dilakukan oleh Bapak Hariono. Mantan pegawai Pemda DKI Jakarta di Dinas Pengawasan Pembangunan Kota ini memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah 12 tahun menjadi PNS. Bapak Hariono bulat pada akhiranya tekad mengambil jalan menjadi seorang pengusaha.
Bapak Hariono mengaku, sebelum mengundurkan diri dari PNS, mulai melirik bisnis restoran Khas Jepang. Ia mengaku tidak bisa memasak apalagi masakan Khas Jepang. Bapak Hariono hanya melihat ada peluang mendirikan restoran Jepang di Anyer, Banten tanpa pesaing.
Ia merasa lebih tertantang menjadi pengusaha meski PNS diakui menawarkan ‘kenyamanan’. Pendapatan dari bisnisnya pun lebih besar dibanding saat menjadi PNS.
Hariono punya dua macam restoran Jepang dengan total 15 cabang. Selain itu, Hariono punya usaha jasa pijat, salon hingga bimbingan belajar.
“Incomenya lama-lama jadi besar. Saya bisa menghidupi diri saya dari pemasukan usaha itu. Saat saya keluar PNS dari jabatan stategis baru sebulan dilantik, teman-teman saya menilai kalau saya pasti anak orang kaya. Padahal saya mati-matian bangun bisnis. Ada peluang bisnis restoran Jepang saya coba. Jualan ayam pun saya pernah,” kata Bapak Hariono di acara Tanoto Entrepreneuship Series di Gedung Magister Manajemen FEUI, Jumat (30/10/2015)
Bapak Hariono mengungkapkan, omzetnya dari restoran Jepang saja, saat ini sudah mencapai Rp 5 miliar. Belum lagi dari bisnis lainnya. “Omzet restoran Jepang saja Rp 5 miliar,” katanya tanpa menjelaskan per bulan atau per tahun.

Kemudian Bimbel di Barito hanya satu cabang saja sudah sampai Rp 3 miliar. “Itu nggak modal beli beras, cabai, sangat sederhana. Omzet dari salon dan refleksiologi Rp 12 miliar. Biar saya gundul nggak punya rambut, saya punya salon,” kata Bapak Hariono.
Menurutnya, posisinya di pegawai negeri merupakan zona nyaman. Pada awalnya, Bapak Hariono juga merasa ragu-ragu memulai bisnis. “Dulu saya juga tidak tahu cara mulainya dan belum punya pengalaman. Saya nggak percaya pengusaha itu bakat, saya contohnya,” tambahnya.

Ia mengatakan kendala terbesar menjadi pengusaha, kata Hariono dimulai dari titik pertama mengawali bisnis. “Kendala terbesar adalah diri sendiri. Mau nggak memulainya. Mau nggak ambil risiko,” katanya.
Bapak Hariono memiliki 9 macam bisnis dari konsultan teknik, Griya Pijat Bersih Sehat dengan 12 cabang, restoran Jepang Midori dengan 10 cabang, restoran Jepang Haikara dengan 5 cabang, restoran Jawa Ngalam dengan 8 cabang, restoran ikan bakar, bimbingan belajar VISI dengan 3 cabang, salon Kirei dan Ori reflexology.
Buat teman – teman  yang sedang atau ingin berwirausaha, jangan ragu untuk memulai. Ambil keputusan dan terus berusaha sambil berdoa.

Sumber : pengusahakampus.com

Minggu, 27 Desember 2015

Paket SMS Telkomsel ke semua Operator

Produk Paket Sms Telkomsel ke semua Operator 24 jam
Informasi untuk Mitra Perdana Voucher telah tersedia Produk Paket sms Telkomsel ke semua Operator selama 24 Jam dengan denomasi paket 200 sms kesemua operator berlaku 1 hari dan paket 1000 sms berlaku 5 hari.
Berikut daftar Harga Produk SMS TELKOMSEL
TELKOMSEL PAKET SMS
KodeKeteranganHargaStatus
TS1000Paket 200 sms 1hari all oprtr1.075open
TS5000Paket 1000 sms 5hari all oprtr5.175open
Cara Transaksi Pembelian Paket sms Telkomsel ini sangatlah mudah dan paket otomatis masuk ke NOHP yg di Isi, transaksi pembelian gunakan format sbb :
FORMAT : KODE.NO-HP.PIN
CONTOH : TS1000.081212345678.1234
Kirim ke center transaksi, paket otomatis masuk ke pelanggan 

Sabtu, 26 Desember 2015

MOTIVASI

"Jangan pernah bicara soal cinta bila engkau tak mengerti arti kesetiaan"
~Syaikh Ali Musthafa Thantawy~

Jumat, 25 Desember 2015

MOTIVASI

"Apabila engkau memiliki kawan yang mebantumu untuk lebih taat kepada Allah, bentangkan selalu tanganmu untuknya, karena karena mendapatkan kawan termasuk sulit, sedang meninggalkannya cukup mudah" ~ Al Imam AsSyafi'i~