Senin, 28 Desember 2015

12 Tahun Jadi PNS, Akhirnya Pria Ini Pilih Resign dan Memilih Jadi Pengusaha

Hidup adalah pilihan, itulah yang dilakukan oleh Bapak Hariono. Mantan pegawai Pemda DKI Jakarta di Dinas Pengawasan Pembangunan Kota ini memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah 12 tahun menjadi PNS. Bapak Hariono bulat pada akhiranya tekad mengambil jalan menjadi seorang pengusaha.
Bapak Hariono mengaku, sebelum mengundurkan diri dari PNS, mulai melirik bisnis restoran Khas Jepang. Ia mengaku tidak bisa memasak apalagi masakan Khas Jepang. Bapak Hariono hanya melihat ada peluang mendirikan restoran Jepang di Anyer, Banten tanpa pesaing.
Ia merasa lebih tertantang menjadi pengusaha meski PNS diakui menawarkan ‘kenyamanan’. Pendapatan dari bisnisnya pun lebih besar dibanding saat menjadi PNS.
Hariono punya dua macam restoran Jepang dengan total 15 cabang. Selain itu, Hariono punya usaha jasa pijat, salon hingga bimbingan belajar.
“Incomenya lama-lama jadi besar. Saya bisa menghidupi diri saya dari pemasukan usaha itu. Saat saya keluar PNS dari jabatan stategis baru sebulan dilantik, teman-teman saya menilai kalau saya pasti anak orang kaya. Padahal saya mati-matian bangun bisnis. Ada peluang bisnis restoran Jepang saya coba. Jualan ayam pun saya pernah,” kata Bapak Hariono di acara Tanoto Entrepreneuship Series di Gedung Magister Manajemen FEUI, Jumat (30/10/2015)
Bapak Hariono mengungkapkan, omzetnya dari restoran Jepang saja, saat ini sudah mencapai Rp 5 miliar. Belum lagi dari bisnis lainnya. “Omzet restoran Jepang saja Rp 5 miliar,” katanya tanpa menjelaskan per bulan atau per tahun.

Kemudian Bimbel di Barito hanya satu cabang saja sudah sampai Rp 3 miliar. “Itu nggak modal beli beras, cabai, sangat sederhana. Omzet dari salon dan refleksiologi Rp 12 miliar. Biar saya gundul nggak punya rambut, saya punya salon,” kata Bapak Hariono.
Menurutnya, posisinya di pegawai negeri merupakan zona nyaman. Pada awalnya, Bapak Hariono juga merasa ragu-ragu memulai bisnis. “Dulu saya juga tidak tahu cara mulainya dan belum punya pengalaman. Saya nggak percaya pengusaha itu bakat, saya contohnya,” tambahnya.

Ia mengatakan kendala terbesar menjadi pengusaha, kata Hariono dimulai dari titik pertama mengawali bisnis. “Kendala terbesar adalah diri sendiri. Mau nggak memulainya. Mau nggak ambil risiko,” katanya.
Bapak Hariono memiliki 9 macam bisnis dari konsultan teknik, Griya Pijat Bersih Sehat dengan 12 cabang, restoran Jepang Midori dengan 10 cabang, restoran Jepang Haikara dengan 5 cabang, restoran Jawa Ngalam dengan 8 cabang, restoran ikan bakar, bimbingan belajar VISI dengan 3 cabang, salon Kirei dan Ori reflexology.
Buat teman – teman  yang sedang atau ingin berwirausaha, jangan ragu untuk memulai. Ambil keputusan dan terus berusaha sambil berdoa.

Sumber : pengusahakampus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar