PATI – Jamur tiram di pasaran di jual dengan harga yang murah, sekitar Rp 12 ribu per kilogram. Namun bagi Tumirah (32), jamur tiram bisa diolah menjadi cemilan yang mahal. Cemilan berupa keripik jamur itu bisa dipasarkan dengan harga Rp 90 ribu per kilogram.
Warga Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo, Pati, ini pun tak perlu susah menjualnya. Karena hanya dengan mengandalkan Facebook, ia bisa memasarkan cemilan mahalnya dan menyedot belasan juta rupiah tiap bulannya.
Hanya dengan sarana media sosial ini pun, Tumirah bisa memasarkan keripik jamurnya hingga ke luar Jawa. Maka tak heran, jika tetangga di sekitarnya pun tak banyak yang tahu kalau Tumirah adalah produsen keripik jamur.
“Awalnya, saya buat keripik jamur dan saya tawarkan di tetangga, kantin-kantin sekolah dan kantor saja. Setelah saya coba pasarkan lewat Facebook, ternyata banyak pesanan dari luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan NTB,” kata Tumirah, Rabu (23/12/2015).
Kendati bukan pekerjaan utama, tetapi pesanan dari luar pulau itu justru menyibukkan Tumirah untuk membuat keripik jamur 50 kilogram setiap bulannya. “Kalau yang pesan luar pulau, biasanya dalam bentuk kiloan karena akan dijual lagi di sana,” ujarnya.
Dari beragam rasa yang ditawarkan, pelanggan banyak yang memilih rasa original. Dengan rasa original, citarasa jamur dengan bumbu khas rempah-rempah seperti bawang dan daun jeruk masih terasa.”Sebetulnya kami menawarkan beragam rasa, mulai dari sapi panggang, jagung bakar, keju dan balado. Tapi yang digemari justru original, karena citarasa jamurnya masih melekat,” tuturnya.
Selain dijual kiloan, Tumirah juga membuat kemasan keripik jamur dalam toples dengan harga Rp 20 ribu per 1,5 ons. Dengan kemasan toples, Tumirah bisa meraup keuntungan hingga Rp 130 ribu per kilogram keripik. “Kalau dirata-rata, saya biasanya jual keripik dalam kiloan sebanyak 50 kilogram sebulan. Dalam kemasan, berkisar di angka 300 toples keripik jamur,” terangnya.
Dengan begitu, omzet yang dihasilkan Tumirah dalam menjual keripik jamur tiram mencapai Rp 15 juta setiap bulannya. “Saya punya lahan di rumah untuk budidaya jamur. Kalau dibeli tengkulak, biasanya dihargai Rp 12 ribu per kilogram. Kalau saya olah jadi keripik jamur, dibeli Rp 90 ribu perkilogram,” paparnya.
Sumber : koranmuria.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar